Sabtu, 16 Februari 2013

Penjara Logika

Banyak orang yang sangat pandai mengungkapkan kritikannya tentang apa yang kita lakukan. hal itu memang benar adanya, karena faktanya menilai itu lebih gampang daripada action. Orang-orang yang mengkritik  tersebut sering kali membuat kita merasa sesak nafas karena kritikan mereka memang benar adanya. Apabila dipikir dengan akal sehat, apa yang mereka katakan sangatlah benar sedangkan kita yang melakukan merasa salah karena kita sering kali menyisipkan keragu-raguan dalam pekerjaan kita. tapi ada catatan penting yang perlu kita ketahui bahwa ketika kita mulai dapat menepis dan membuang asumsi-asumsi tentang keragu-raguan tersebut maka kita akan menemukan jalan untuk keluar dari tekanan yang ditimbulkan dari kritikan yang secara logika itu benar. keluar dari logika sejenak dapat memberikan suatu pemikiran yang sangat berbeda dengan keadaan realitasnya. mungkin tulisan ini memang membingungkan dan sangat tidak beraturan, tapi intinya adalah cobalah sejenak untuk berfikir diluar logika. hal ini akan membuat kita merasa ada dalam dunia kita sendiri.

Sabtu, 06 Maret 2010

Rendahnya minat masyarakat terhadap ilmu pertanian

MENURUNNYA MINAT MASYARAKAT TERHADAP ILMU – ILMU PERTANIAN


Pada saat ini masyarakat kurang begitu peduli terhadap ilmu – ilmu pertanian, padahal di Indonesia pertanian merupakan komoditi utama yang perlu dikembangkan agar dapat memajukan bangsa ini. Ilmu- pertanian yang berkembang saat ini diantaranya;   agroekoteknologi, agribisnis, teknologi industri pertanian, dan lain sebagainya.
bisa jadi didasari pemikiran turunnya minat masyarakat terhadap  ilmu pertanian tersebut dikarenakan asingnya nama – nama ilmu pertanian di telinga mereka.
Padahal, jika dicermati kepentingan didirikannya suatu  ilmu pertanian (program studi) yang sering disinkat ( PS ) tidak semata-mata didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan. Bisa dibayangkan, apabila sebuah PS yang didirikan harus mengacu pada jumlah peminat masyarakat / calon mahasiswa, bagaimana nasib sebuah disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan bagi pengembangan dunia pertanian di tanah air harus ditututp hanya karena peminatnya sedikit?
Kondisi itu membuat para penyelenggara PS berusaha meningkatkan peminat dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang tidak sehat. Pemerintah semestinya berperilaku adil pada seluruh disiplin ilmu untuk berkembang. Tapi yang kita rasakan sekarang, pemerintah cenderung mengembangkan PS tertentu hanya karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Jika mau jujur mengakui, fenomena terus menurunnya minat mahasiswa  / masyarakat untuk belajar pertanian tidak terlepas dari buruknya potret pertanian di negeri ini. Dunia pertanian kita dari waktu ke waktu tidak mengalami perkembangan yang signifikan sehingga meruntuhkan motivasi generasi muda untuk belajar pertanian. Dunia pertanian kita bahkan cenderung ditinggalkan oleh rakyat.
Ini berakar pada terlalu berpihaknya pemerintah terhadap sektor industri sejak pertengahan tahun 1980-an. Pada dekade sebelumnya, terjadi peningkatan yang luar biasa pada sektor pertanian. Pemerintah menganggap pembangunan pertanian dapat bergulir atau berjalan dengan sendirinya. Asumsi ini membuat pemerintah mengacuhkan pertanian dalam strategi pembangunannya.
Tidak Menguntungkan
Sebetulnya, hal ini tidak terlepas dari paradigma pembangunan yang lebih menekankan pada industrialisasi. Pemerintah mencurahkan perhatian pada sektor industri, yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan proteksi yang sistematis, di mana secara sadar atau tidak, proteksi ini telah merapuhkan basis pertanian pada tingkat petani (Yayat Dinar N, 2007).
Sebetulnya, fenomena mengenai kemunduran dunia pertanian kita adalah anggapan sektor tersebut tidak lagi menjadi primadona dan tidak menjanjikan. Pendapatan dari sektor pertanian tidak memadai, di mana harga jual rendah sementara biaya produksi tinggi. Sebetulnya, hal ini terjadi karena kelemahan kebijakan pemerintah, mulai dari penyediaan pupuk, pembelian gabah, penerapan harga pembelian pemerintah (HPP), distribusi beras, sampai pengelolaan agrobisnis.
Setiap lini, dari hulu sampai hilir, tidak berjalan sistematis sehingga banyak ketimpangan dalam mengimplemetasikan kebijakan tersebut. Lingkaran inilah yang membuat sektor pertanian tidak menguntungkan karena menimbulkan ekonomi biaya tinggi dalam proses produksinya.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran dunia pertanian. Pertama, terbatasnya pemasaran produk pertanian. Hanya produk-produk tertentu dari pertanian bisa diserap pasar. Hal ini disebabkan petani tidak memahami konsep pemasaran sehingga kesulitan memasarkan produk-produk pertanian yang akhirnya membuat harga tidak stabil atau tidak menguntungkan.
Faktor kedua, sempitnya lahan pertanian karena banyak disulap menjadi lahan industri dan perumahan. Hal ini disebabkan banyak petani menjual lahannya karena menganggap pertanian sudah tidak bisa dijadikan sandaran hidup. Petani tergiur keuntungan sesaat tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi setelah penjualan tanah tersebut.
Faktor ketiga, kurangnya penelitian yang dilakukan terhadap pertanian maupun produk pertanian, baik oleh pemerintah maupun institusi-institusi terkait, seperti lembaga-lembaga pendidikan tinggi, sehingga pertanian berjalan monoton dan produk pertanian tidak bervariasi. Ini merupakan problematika mendasar dari pola kebijakan pemerintah, di mana tidak ada kebijakan yang merangsang berkembangnya institusi atau lembaga-lembaga penelitian pertanian.
Keempat, kurangnya dukungan finansial bagi dunia pertanian. Selama ini, bank, baik milik pemerintah maupun swasta, kurang mengucurkan kredit bagi usaha-usaha pertanian sehingga sulit untuk berkembang karena kesulitan finansial. Selama pihak perbankan masih belum sepenuhnya percaya terhadap dunia pertanian, dengan sendirinya dunia pertanian kita tidak berkembang.
Kondisi-kondisi itulah yang membuat sektor pertanian tidak berkembang. Oleh karena itu, diperlukan pembenahan kebijakan pemerintah yang lebih kondusif dan konklusif untuk mengembangkan serta meningkatkan kualitas sektor pertanian. Pemerintah perlu melakukan integrasi sektor pertanian dalam kebijakan makro agar tidak berat sebelah mendukung sektor industri. Selain itu, pemerintah perlu menyediakan sarana dan prasarana (termasuk untuk penelitian). Subsidi tetap diperlukan, namun bukan subsidi sektoral, melainkan subsidi kelompok miskin yang kebanyakan berada di pedesaan.
Melihat konstelasi pendidikan pertanian Indonesia yang terus dibongkar pasang  - surut sehingga sekarang kalau melihat daftar di Dikti, disiplin ilmu pertanian untuk program sarjana hanya dua: Agro teknologi dan Agrobisnis - tak berlebihan untuk dikatakan bahwa orientasi neokapitalisme menang. Sisi manusia pertanian yang sudah mulai diabaikan akan membuat orang-orang malu dan minder dengan istilah pertanian.
Proses dehumanisasi dalam pertanian ini pun tampak terasa dengan fakta dileburnya program studi yang berbau sosial ekonomi pertanian/perikanan/peternakan/kehutanan. Sementara itu, fakultas-fakultas ekonomi di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air pun tidak menfokuskan pada aspek sosial ekonomi di bidang pertanian/perikanan/peternakan/kehutanan ini. Padahal, kita sadar bahwa Indonesia adalah negara agraris dan negara maritim.

           

Senin, 23 November 2009

Sabtu, 04 Juli 2009

Terimakasih presiden

pada tahun ajaran baru ini, keluarga saya sangat terbantu berkat adanya gaji ke-13 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. hal ini dikarenakan dengan adanya gaji tersebut dapat mengatasi masalah-masalah yang saya hadapi terkait dengan masalah keuangan. maklum gaji PNS yang saat ini sudah dapat dikatagorikan cukup untuk keperluan sehari - hari, tatapi masih belum bisa memenuhi kebutuhan sebagian PNS yang ada di indonesia secara penuh.
dengan adanya gaji ke-13 ini, banyak sekali memebantu kehidupan para keluarga PNS, apalagi gaji tersebut dicairkan menjelang tahun ajaran baru seperti saat ini. tak banyak kata yang ingin saya ucapkan.
terimakasih kepada presiden yang telah mengesahkan kebijakan tersebut dan terimakasih pula kepada presiden yang tetap menjalankan kebijakan tersebut.
semoga apa yang di cita - citakan tercapai....

Minggu, 21 Juni 2009

jembatan suramadu memacu tindak kriminal

jembatan suramadu adalah jembatan terpanjang seasia tenggara yang terletak di selat madura, dijawa timur, indonesia. jembatan ini dibuat untuk menghubungkan kota surabaya dengan pulau madura, dimana dengan terhubungnya surabaya dengan madura akan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di jawa timur khususnya di madura. namun baru sepekan diresmikannya suramadu banyak tindak kriminal yang terjadi di suramadu, misalnya pencurian baut-baut pagar pembatas jembatan ini, hilangnya beberapa lampu jembatan, bahkan perampasan kamera salah seorang pengguna jembatan pada saat memotret pemandangan di area suramadu. jika melihat lokasi jembatan ini di wilayah maduranya, mungkin nantinya akan ada kasus-kasus kriminal lainnya, sebab mengingat lokasinya dari sukolilo - burneh yang keadaannya relatif sepi berpotensi menimbulkan tindak kriminal.